Senin, 09 April 2012

Artikel

Kewirausahaan: Mendanai Usaha Dengan Pinjaman

Pinjaman yang dilakukan masih tidak memerlukan agunan atau jaminan barang. Adapun sumber pinjaman dapat dilakukan dari berbagai sumber.
Pertama, melakukan pinjaman kepada keluarga terdekat. Tindakan ini dilakukan bila pengusaha merasa wajar melakukan pinjaman kepada pihak keluarga dan harus melakukan perhitungan yang matang. Pinjaman kepada keluarga sangat mempunyai risiko dan kadang bisa membuat perasaaan tidak enak karena kita orang Timur. Pengusaha harus menyampaikan pinjaman tersebut harus dengan hati-hati dan waktu yang tepat serta memahami kondisi dari pihak yang akan dipinjami uang. Dalam melakukan pinjaman tersebut sebaiknya pengusaha yang telah berkeluarga harus datang bersama kepada keluarga yang memiliki dana tersebut. Ungkapan secara transparan perlu disampaikan agar keluarga tersebut mau memberi bantuan dengan meminjamkan dananya. Pengusaha harus juga melakukan pembayaran atas pinjaman tersebut, bila bisa dilakukan secara cicil / angsuran. Pengusaha juga harus memberikan imbalan jasa atas dana yang dipinjam tersebut. Bila pengusaha tidak membayar kembali pinjaman tersebut, maka pengusaha akan mengalami kesulitan di kemudian hari serta hubungannya antarkeluarga tidak akan baik.
Kedua, bila usaha pemula tidak mampu atau sungkan melakukan pinjaman kepada keluarga, maka pinjaman untuk usaha dapat dilakukan kepada teman terdekat. Biasanya, teman terdekat akan membantu bila pemula usaha menceritakan keinginannya dengan balk. Bila teman tersebut ingin membantu akan memberikan dananya dan sekali lagi harus transparan agar tidak timbul persoalan di kemudian hari. Pemula usaha juga harus mau mengakui bahwa pernah melakukan pinjaman untuk usaha. Bila pengusaha sudah berhasil, jangan lupa atas bantuan pihak lain yang pernah membantu kita dalam berusaha. Untuk mendapatkan keyakinan dalam meminjam ini, maka pemula usaha dapat menunjukkan usaha yang akan dikerjakan atau kemungkinan pemilik dana mau mendanai usaha kita sehingga dapat kerja sama. Bila kerja sama yang diperoleh sangat bagus juga karena usaha ada dan keinginan berusaha dapat terpenuhi.
Ketiga, melakukan pinjaman kepada lembaga nonformal di dekat rumah. Biasanya, melakukan pinjaman ke dekat rumah yang biasa memberikan pinjaman sering kali meminta jaminan. Tetapi, karena dekat rumah dan pengusaha bisa melakukan negosiasi, maka tanpa jaminan pun pinjaman bisa didapatkan. Bila perlu jaminan, hal ini dikenal dengan menggadaikan barang. Untuk pinjaman ini biasanya pengusaha harus memberikan bunga yang cukup wajar bagi kedua belah pihak. Artinya, bunganya bisa lebih tinggi dari tingkat bunga yang berlaku bahkan sedikit lebih tinggi dari tingkat bunga di lembaga nonformal sejenisnya.
Keempat, melakukan penarikan dana melalui kartu kredit yang dimiliki. Sekarang ini dengan adanya produk kartu kredit / credit card dari bank membuat kita agak lebih mudah mendapatkan dana dari bank. Untuk mendapatkanya, pemula harus mempunyai kartu kredit. Pemula usaha dapat pergi langsung ke ATM bank untuk mendapatkan dananya atau melakukan pembelian bahan baku untuk usaha dengan kartu kredit tersebut.
Bila menggunakan kartu kredit untuk mendapatkan dana, pemula harus tahu besarnya bunga yang dibayarkan serta biaya-biayanya. Sebaiknya pemula usaha melakukan pembayaran dengan cicilan lebih cepat bila sudah memiliki dananya. Karena biaya yang dikeluarkan untuk ini cukup besar dimana bunga sebesar 2,5 persen sampai 4 persen per bulan belum termasuk biaya administrasi minimum Rp 50.000. Bila pengusaha merasa layak melakukan dengan cara ini bisa dicoba.
Kelima, pinjaman dari bank / bank loans yang dikenal dengan kredit tanpa agunan. Sekarang ini banyak bank yang menawarkan pinjaman tanpa agunan karena bank diwajibkan memiliki kredit keel tersebut. Dalam mengajukan kredit tanpa agunan tersebut, pemula usaha harus pintar menyiasati agar aplikasi dapat dikabulkan. Aplikasi yang diajukan kepada bank harus benar-benar diperhatikan secara saksama dan yakin bisa mendapatkannya. Bila dalamaplikasi kredit / credit application tersebut climinta nama pihak lain yang dikenal sebaiknya diisi pihak keluarga terdekat atau teman yang tidak mungkin memberikan informasi yang kurang bagus. Pemula usaha juga harus menceritakan bahwa pemula menuliskan nama keluarga atau teman dalam aplikasi agar bisa menjawab dengan benar dan tepat sehingga menguntungkan pemula usaha.
Selanjutnya, melakukan pinjaman kepada lembaga keuangan yang memberikan pinjaman di mana pengusaha memiliki agunan seperti tanah dan surat berharga/securities lainnya. Untuk melakukan pinjaman ini, pengusaha harus menyediakan dana minimum 20 persen dari dana yang dibutuhkan untuk membuka usaha. Bila pengusaha melakukan pinjaman, dapat dilakukan dengan bentuk perusahaan terbatas (PT) atau melakukan pinjaman konsumer seperti rumah, mobil, dan barang lainnya. Bila pengusaha ingin meminjam ke koperasi simpan pinjam, pengusaha harus menjadi anggota koperasi. Semua tindakan pengusaha harus diperhitungkan secara saksama agar mendapatkan dana tersebut. Pinjaman kepada lembaga keuangan umumnya untuk pengembangan usaha agar lebih besar dan maju. Umumnya, bank yang datang bila usaha kita sangat bagus.
Pustaka: Modal untuk Bisnis UKM By Adler Haymans Manurung

artikel ekonomi

Penentuan Lokasi Pabrik Dan Lokasi Fasilitas

Penentuan lokasi pabrik sangat menentukan kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan datang. Pemilihan lokasi berarti menghindari sebanyak mungkin seluruh segi-segi negatif dan mendapatkan lokasi dengan paling banyak faktor-faktor positif.
Penentuan lokasi yang tepat akan meminimumkan beban biaya (investasi dan operasional) jangka pendek ataupun jangka panjang, dan ini akan meningkatkan daya saing perusahaan. Letak geografis suatu pabrikmempunyai pengaruh terhadap sistem produksi yang ekonomis, karena banyak faktor-faktor yang memengaruhi letak fasilitas/mesin-mesin dalam pabrik, dan yang lebih penting lagi karena lokasi tersebut akan memengaruhi besarnya biaya operasi ataupun biaya kapital.
Di dalam menentukan lokasi suatu pabrik, di mana pabrik itu akan didirikan dan di bagian mana dari daerah itu akan didirikan pabrik, pemilihan letak pabrik pada umumnya dipengaruhi oleh faktor-faktor:
1. Lingkungan masyarakat;
2. Kedekatan dengan pasar;
3. Tenaga kerja;
4. Kedekatan dengan bahan mentah dan penyuplai;
5. Fasilitas dan biaya transportasi;
6. Sumber-sumber daya alam;
7. Tanah untuk perluasan;
Sementara faktor-faktor lain yang dapat dipakai untuk mempertimbangkan dan memengaruhi pemilihan lokasi adalah harga tanah, dominasi masyarakat, peraturan tenaga kerja, kedekatan dengan pesaing, keamanan, cuaca, iklim, dan lain-lain.
Penentuan Tempat
Setelah lokasi pabrik ditentukan, maka perusahaan harus menentukan di bagian mana pabrik akan didirikan. Berbagai faktor yang perlu diperhatikan untuk pemilihan tempat, antara lain:
a) Tanah harus kering dan kuat untuk menyangga bangunan;
b) Mempunyai keamanan dan perlindungan kebakaran yang baik;
c) Bila pabrik mengeluarkan asap, maka harus cukup banyak angin yang membawa asap keluar daerah permukiman;
d) Dekat dengan transportasi masyarakat;
e) Cukup tersedia areal untuk bangunan sekarang, ekspansi dan parkir kendaraan karyawan;
Metode Kulalitatif – Kuantitatif
Untuk menilai secara kualitatif, baik buruk suatu daerah untuk tempatpembangunan pabrik sehubungan dengan faktor-faktor yang terdapat dalam daerah yang disurvei sehingga pengusaha paling tidak dapat memperbandingkan keadaan daerah yang disurvei satu dengan lainnya.
Contoh:
Penilaian kualitatif suatu daerah untuk tempat pabrik adalah sebagai berikut:
FAKTOR
DAERAH D
A
B
C
D
Masyarakat
B
B
S
K
Faktor Produksi :
- Bahan baku
K
K
B
S
- Tenaga kerja
B
S
K
B

FAKTOR
DAERAH D
A
B
C
D
Transportasi
S
K
B
B
Pasar
S
K
S
K
Notasi:
B = Baik
S = Sedang
K = Kurang
Jika dihitung dari tabel tersebut, maka akan didapat data sebagai berikut:
A = 4B, 2S, 1K
B = 2B, 2S, 3K
C = 3B, 3S, 1K D = 3B, 1S, 2K
Kalau kita pergunakan kuantifikasi sederhana (angka ditimbang) di mana B bernilai 10, S bernilai 5 dan K bernilai 1, maka:
A = 40 + 10 + 1 =51
B = 20 + 10 + 3 = 33
C = 30 + 15 + 1 =4b
D = 30 + 5 + 2 = 37
Dengan menggunakan metode kualitatif, maka A dan C yang dipertimbangkan, dan secara kuantitatif A yang dipilih.
Pustaka: Manajemen Operasi Oleh Drs.Hery prasetya